Sabtu, 10 April 2010

Tattoo Bikers

Seni Tattoo di Kalangan
Opini soal tattoo masih marak dan terus disorot dari berbagai sudut. Di sisi lain, para penggemar tattoo bergeming. Mereka berlindung pada pepatah lama; “De gustibus non est disputandum.” Soal rasa, memang tidak bisa diperdebatkan…….

Bicara ikhwal tattoo, ternyata punya perjalanan sejarah yang panjang. Orang Mesir sudah mengenalnya sebelum tahun 1300. Bahkan orang Siberia sudah akrab dengan seni ‘rajah’ ini 300 tahun sebelum Isa lahir. Begitu pula penduduk Kepulauan Pasifik sudah mengenal seluk beluk tattoo sejak lama. Mereka menggunakan pigmen berwarna gelap hasil campuran bahan dari tumbuh-tumbuhan. Melalui proses melukai kulit, pigmen tersebut dimasukkan sehingga timbul pola tertentu. Pola tersebut dipercaya mengandung proteksi magis untuk melindungi pemakainya dari roh jahat selain sebagai simbol status. Di belahan lain, pria Burma membuat tattoo untuk menghindari serangan ular.

Lainnya prajurit dipedalaman Afrika Selatan. Mereka menggambar motif anak panah sebagai sumber keberanian sugestif. Wanita Eskimo juga merajah tubuhnya sebagai status perkawinan seperti juga wanita Tahiti. Melalui proses perjalanan yang panjang, tattoo mulai merambah daratan Amerika dan Eropa. Ironisnya, para penggemar tattoo kebanyakan datang dari para kriminal dan segelintir tentara.

Akrabnya dunia tattoo dengan dunia kriminal inilah,rupanya yang menggiring opini publik mengenai tattoo. Para penggemar tattoo, harus pasrah di cap sebagai orang-orang berpilaku menyimpang.


Paulus, salah seorang penggemar tattoo berkilah, tattoo sebenarnya warisan budaya kita.”Taruhlah Kalimantan sebagai contoh. Disana, tattoo merupakan bagian dari tradisi. Pola-pola tertentu menunjukkan tingkat kedewasaan seseorang. Bukankah kita harus melestarikan kebudayaan nasional? Nah, tattoo adalah salah satunya.”

Bagi Paulus, tattoo adalah ekspresi diri terhadap kenangan yang sangat mendalam.”Dulu hidup saya kacau dan liar.Pengalaman itu saya abadikan melalui tattoo di dada kanan dengan bentuk buku yang terbuka.Pisau yang menancap di satu sisi buku,adalah pencerminan kehidupan yang gelap di waktu lalu,sedangkan sisi buku lainnya tergambar simbol religius sebagai gambaran masa depan yang penuh harapan. Saya sadar, sebagai manusia saya harus menjadi orang yang baik dan kembali ke jalan Tuhan .” sebagai Harleymania, Paulus juga menoreh bagian lain dari tubuhnya sebagai kenangan manis sebuah event Wing Day yang digelar HDCI beberapa waktu lalu.”Pokoknya semua rajahan mengandung cerita tersendiri,” jelas Paulus.

Uchan, wanita penggemar tattoo juga punya pandangan lain. Menurutnya, untuk menilai orang, tidak bisa dilihat dari tanda-tanda khusus ditubuhnya seperti tattoo. “Semua tergantung dari perilakunya. Opini bahwa tattoo mengandung kriminal, saya pikir sudah usang,”sahut Uchan.
Selanjutnya ia berkomentar, masyarakat yang maju itu ditentukan oleh kedewasaannya berpikir dan tidak terburu-buru menilai penampilan luarnya saja. “Bagi saya, tattoo adalah sebuah karya seni dan kita bebas bereskpresi, “katanya mantap.

Joehana salah seorang anggota Project P ikut berkomentar.”Walaupun saya tidak di tattoo,saya tidak memandang seni mereka yang di tattoo. Saya lebih hargai mereka karena ada kenangan khusus dalam hidupnya. Ambil contoh Sean Connery bintang James Bond itu.Yang menuliskan Scotland Forever karena kecintaannya pada tanah kelahirannya. Atau vokalis’ Red Hot Chilli Pepper,Anthony Kiedies yang sengaja berkunjung ke kalimantan khusus untuk di tattoo.”Bagi Joe, tattoo adalah bagian dari sebuah perjalanan hidup.

Yusepthia,artis tattoo yang cukup di kenal di Bandung menjelaskan,konsumennya memang datang dengan berbagai macam motivasi.”Sebagian besar adalah pecinta seni. Ada sedikit dari mereka yang ingin mengabadikan kisah hidupnya,tapi banyak pula yang hanya mengikuti trend,”ungkap Thia yang akrab di panggil Ken-ken.

Menurutnya,mereka yang ikut-ikutan trend semata,tanpa pijakan kuat bisa menyebabkan ekses negatif . Prilaku ‘sok’ jago misalnya, adalah contoh orang yang mengandalkan tattoo sebagai alat untuk menakut-nakuti.”Fenomena ini sungguh menggelikan,”ujarnya sinis.
Ken Ken mengharapkan agar masyarakat berangsur-angsur bisa menerima eksistensi tattoomania.”Mudah- mudahan pretensi negatif sedikit demi sedikit hilang dan hanya mengangggap tattoo sebagai curahan seni semata .”

Ditanya soal gaya tattoo yang biasa digemari konsumennya , Ken-ken menerangkan , biasanya anak-anak motor menggunakan gaya tribal atau tattoo blok yang bermotif.”Tattoo bergaya lebih natural seperti gambar wanita cantik,bunga dan lain-lain lebih digemari bos-bos atau wanita.”
Untuk melayani konsumennya, Ken-ken tidak hanya berhenti pada gambar yang di sodorkan mereka.Ia akan senantiasa”gatal” memodifikasi gambar itu. Keunikan lain adalah ia hanya menggambar satu pola untuk satu orang saja .”Prinsip saya,satu gambar tertentu hanya ada disatu orang.”

Para motoris bandung seperti The Outsiders,Brotherhood samapai HDCI biasanya memakai jasanya .Jeff Kareem dari The Outsider misalnya, adalah pelanggan setia Ken-ken . “Saya pilih dia karena motifnya yang berani. Ia juga sering berimprovisasi untuk mendapatkan pola yang indah . Dan yang paling penting, ia tidak sembarangan dalam soal kebersihan Misalnya resiko tertular AIDS.”

Konsumen luar negeri yang juga sempat “mencium” keberadaan Ken ken yang belajar tattoo secara otodidak ini.” Banyak turis asing dari Belanda atau Italia yang datang ke studio ini.Saya memang sengaja “menyimpan ‘ orang-orang di basis-basis wisata seputar Bandung.Dengan alat tattoo yang say pesan langsung dari amerika, mereka rata-rata puas dengan hasil karya saya.”Alat impor itu dirasakan lebih memungkinkannya berkreasi leluasa, terutama perihal pewarnaan.
Ada yang berminat?

m.Isfandiari